Rabu, 21 Januari 2015

Pegukuran Kerja Pengolahan Tanah (Mutu Kerja)



LAPORAN PRAKTIKUM
ACARA II
PENGUKURAN KERJA PENGOLAHAN TANAH
(Bagian 1 : Mutu Kerja)


OLEH :
ARIFSON YONDANG
NIREM : 05.1.4.12.0370

MENTERI PERTANIAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
TAHUN 2015


A.    Pendahuluan
Menurut Umar. Sudirman. (2013), menyatakan bahwa selain untuk meningkatkan luas garapan dan intensitas tanam, alsintan berperan juga untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani, menekan kehilangan hasil dan meningkatkan mutu dan nilai tambah
Menurut Kepner (1982), menyatakan bahwa pengolahan tanah dapat didefinisikan sebagai pengerjaan mekanis terhadap tanah untuk segala macam tujuan.  Secara umum tujuan pengelolaan tanah adalah menghilangkan tanaman pengganggu, memperbaiki struktur tanah, dan menurunkan erosi.  Alat yang digunakan untuk mengelola tanah diantaranya traktor, bajak dan garu.  Sedangkan capaian pengolahan tanah adalah :
  1. Untuk memperoleh struktur tanah yang sesuai guna menjadi tempat perkecambahan atau tempat berkembangnya perakaran tanaman.
  2. Untuk mengendalikan gulma ataupun menyingkirkan setiap tumbuhan yang tak diinginkan (termasuk penjarangan).
  3. Untuk mengelola sisa tanaman.
  4. Untuk meminimalisir terjadinya erosi tanah dengan melakukan pengolahan menurut garis kontur, listing dan penempatan seresah secara tepat.
  5. Untuk memperoleh bentuk permukaan yang tertentu guna keperluan penanaman, irigasi, drainase, dan sebagainya.
  6. Untuk mencampur pupuk, bahan kimia serta bahan tambahan lain ke dalam tanah.
  7. Untuk menyempurnakan penghalusan tanah, misalnya dengan menghilangkan adanya batuan atau benda-benda asing lain, menyingkirkan akar-akar sisa, dan lain-lain.
 Menurut sukirno (1999) dalam  http://www.slideshare.net/Abdul MuftiPutra/  laporan-praktikum-mekanisasi-pertanian, menyatakan bahwa :
 
1.      Traktor Roda 4
            Traktor roda empat adalah mesin berdaya gerak sendiri berupa motor diesel beroda empat(ban karet atau ditambah roda sangkar yang terbuat dari baja) mempunyai tiga titik gandeng berfungsi untuk menarik, menggerakkan, mengangkat, mendorong alat dan mesin pertanian dan juga sebagai sumber daya gerak.  Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak yang besar.  Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk diatas tempat duduk sambil mengemudikannya.  Peralatan pengolah tanah dipasang atau disambungkan dengan traktor perangkat yang dibuat three hitch atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan, sedangkan satu tuas lainnya berada dibagian atas sistem penyambungan titik tiga, disebut top link (tuas penyambung bagian atas).

2.      Traktor Roda 2 (handtraktor)
Traktor roda 2 merupakan alat pengolah tanah utama saat ini.  Hal ini mengingat ternak kerja sudah sangat berkurang.  Traktor roda 2 ini digunakan untuk mengolah tanah pada tahap I sehingga siap untuk ditanami.  Traktor roda 2 dilihat dari penghubungan dengan perlengkapannya terdiri dari 2 tipe yaitu tipe hitch dan tipe rotari.  Pada tipe rotari apabila unit rotarinya dilepas maka dapat dipasangi hitch untuk menarik peralatan.  Peralatan yang dapat dipasang pada hitch adalah bajak singkal, bajak parabola, garu, gledek, dan ritger

B.     Bahan Dan Metode
1.      Waktu dan Tempat
   Praktikum alat dan mesin pertanian ini dilaksanakan di kebun STPP yogyakarta pada tanggal 24 Oktober 2014.

2.      Alat dan Bahan Praktikum
a.      Alat
1)      Traktor roda 4 (traktor besar)
2)      Traktor roda 2 (handtraktor)
3)      Bajak Singkal
4)      Rotari
5)      Roll meter
6)      Patok-patok
7)      Stopwatch
8)      Alat tulis

b.      Bahan
1)      Kertas
2)      Lahan percobaan

c.       Cara Kerja
1)      Siapkan traktor beserta peralatannya (bajak)
2)      Tentukan titik tetap sebanyak 5 tempat di sisi sebelah luar petak pembajakan, dan pasang patok di tempat-tempat tersebut (sebagai acuan ketinggian)
3)      Tempatkan relief meter di atas tempat yang akan dibajak dengan arah tegak lurus arah pembajakan.
4)      Ukurlah ketinggian relief meter terhadap tinggi patok.
5)      Lakukan pengukuran ketinggian permukaan tanah dengan relief meter kemudian angkatlah relief meter tersebut.
6)      Lakukan pembajakan sampai seluruh permukaan tanah di bawah bekas letak relief meter terolah.
7)      Tempatkan relief meter di tempat semula dan ukurlah ketinggiannya terhadap tinggi patok.
8)      Ulangi no 5.

C.    Hasil
    Data Pengamatan
1.   Traktor Roda Empat Bajak Singkal
a.       W = 13,92w. Belot = 11,2 detik
D = 20 cm
P = 640
L = 80 cm
b.      W = 10, 51      w. Belot = 7,95 detik
D = 20 cm
P = 500
E = 73 cm
c.       W = 7,30w. Belot = 14detik
D = 19 cm
P = 740
E = 50 cm
d.      W =       w. Belot =   detik
D =
P =
E =

2.   Traktor Tangan Singkal
a.       Diameter roda       : 87 cm
b.      Mata pisau bawah : 23 cm
c.       Keadaan Parah
d.      Jam 14.05
e.       Kering
         Pada Saat Tegak Lima (5) Kali Putaran Roda
a.       Kedalaman 20 cm   waktu 12 detik
Panjang 9,80 cm
b.      Kedalaman 20 cm  waktu 8 detik
Panjan7,20 cm
c.       Kedalaman 20 cm  waktu 10 detik
Panja 9,50 cm
d.      Kedalaman 20 cm  waktu 9 detik
Panjan 9,00 cm
e.       Kedalaman 20 cm  waktu 9 detik
Panjan 7,20 cm
f.       Kedalaman 20 cm  waktu 8 detik
Panjang 10,0 cm
g.      Kedalaman 20 cm  waktu 8 detik
Panjan12,40 cm
 
3.     Rotari
a.       W = 12 w. Belok = 12 detik
P = 8,20
D = 12 cm
E = 50 cm
b.      W = 820  12,9      w. Belok = 15 detik
P = 8,20
D = 10 cm
E = 50 cm
c.       W = 14,37      w. Belok = 14detik
P = 8,50
D = 10 cm
E = 50 cm
d.      W = 14,9      w. Belok = 8  detik
P = 8,20
D = 11 cm
E = 50 cm
e.       W = 11,05  12      w. Belok = 15 detik
P = 8,30
D = 10 cm
E = 50 cm



B.    Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan didapat informasi bahwa setiap alat pertanian mempunyai bagian dan kegunaannya masing-masing.  Alat yang digunakan pada praktek kali ini adalah traktor roda 4, handtraktor singkal dan handtraktor rotari.  Dalam praktek ini kita bisa mengamati dan mengetahuiefektivitas dan efisiensi kerja penggunaan alat tersebut. 
1.      Bajak Singkal
Menurut Pratomo, dkk (1983) Dalam http://www.slideshare.net/ AbdulMuftiPutra/ laporan-praktikum-mekanisasi-pertanian, menyatakan bahwa  bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal satu arah (one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two-way moldboard plow). Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya pada satu arah saja. Sedangkan bajak singkal 2 arah pada waktu mengolah tanah arah pelemparan atau pembalikan tanah dapat diatur 2 arah, yaitu ke kanan dan ke kiri.
Menurut Winarno (1994) dalam http://www.slideshare.net/ AbdulMuftiPutra/ laporan-praktikum-mekanisasi-pertanian, menyatakan bahwa bagian-bagian utama dari bajak singkal yang aktif mengolah tanah adalah pisau bajak (share), singkal (moldboard) dan penstabil bajak (landside). Untuk meyempurnakan hasil kerjanya, selain bagian-bagian utama di atas, bajak singkal juga dilengkapi dengan perlengkapan tambahan, yaitu roda alur penstabil (furrow wheel), roda dukung (land wheel), kolter, jointer dan kerangka. Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga kedalamannya konstan. Kolter berfungsi untuk memotong seresah dan memotong tanah ke arah vertikal sehingga pembalikan tanah menjadi lebih Penggunaan bajak singkal ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain : pembalikan tanah lebih seragam pada tiap petak tanah yang diolah, lebih praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur, tidak menimbulkan alur mati (dead furrow) atau alur punggung (back furrow) sehingga pembajakan lebih rata. Bajak singkal dapat dipergunakan untuk mengait dan mencacah gulma, serta pembajakan di bawah vegetasi hijau yang tinggi. Bajak ini bekerja dengan ditarik oleh penggandeng misalnya traktor.

2.      Mesin Rotari
Menurut rizali T (2006), menyatakan bahwa mesin rotari dapat digolongkan sebagai alat pengolah tanah pertama maupun kedua. Karena selain memotong, mengangkat dan membalik tanah, mesin ini juga menghancurkan bongkahan tanah, sekaligus meratakan. Bekerjanya mesin rotari tidak hanya ditarik oleh traktor tetapi terutama karena diputarnya susunan
Menyiapkan Lahan Dengan Traktor Roda 2 23  pisau pada poros. Putaran pisau ini biasanya searah dengan putaran roda ke depan. Pisau-pisau mesin rotari dibuat melengkung. Apabila susunan pisau diatur ke arah dalam semua maka akan diperoleh hasil pengolahan tanah yang berbentuk cembung. Apabila disusun ke arah luar semua (kecuali pisau terluar) akan didapatkan hasil cekung. Untuk mendapatkan arah yang datar, posisi pisau diatur seimbang.


3.      Bentuk Permukaan, Perubahan Ketinggian Dan Kedalaman Lapisan Olah
Adanya waktu hilang karena slip, dan karena adanya gerakan mundur.  Untuk traktor roda 4 dan handtraktor singkal terjadi perbedaan antara lebar kerja theoristis dengan lebar kerja efektif.  Waktu kerja efektif per hektar akan lebih besar dibanding waktu kerja teoritik per hektar jika lebar kerja terpakai lebih kecil dari lebar kerja teoritisnya.  Kegiatan ini sesuai dengan petunujuk praktikum terdiri atas beberapa tahapan yaitu :
a.       Menyiapkan traktor beserta peralatannya (bajak)
b.      Menentukan titik tetap sebanyak 5 tempat di sisi sebelah luar petak pembajakan, dan pasang patok di tempat-tempat tersebut (sebagai acuan ketinggian)
c.       Menempatkan relief meter di atas tempat yang akan dibajak dengan arah tegak lurus arah pembajakan.
d.      Mengukur ketinggian relief meter terhadap tinggi patok.
e.       Melakukan pengukuran ketinggian permukaan tanah dengan relief meter kemudian angkatlah relief meter tersebut.
f.       Melakukan pembajakan sampai seluruh permukaan tanah di bawah bekas letak relief meter terolah.
g.      Menempatkan relief meter di tempat semula dan ukurlah ketinggiannya terhadap tinggi patok.
h.      Ulangi no e.

4.      Penggunaan Relief Meter
Kegiatan ini tahapan pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a.       Meletakkan relief meter di tempat yang akan diukur, mantapkan posisinya dengan menekan patoknya ke dalam tanah.
b.      Datarkan water level.
c.       Melepaskan pin sehingga setiap ujung pin menyentuh permukaan tanah.
d.      Mengukur panjang masing-masing pin di atas rangka dan catat ke dalam pengamatan.
e.       Mengulangi sesuai keperluan.
 

 5.      Hasil Pengamatan Lapang








Daftar Pustaka

Rizali, T. 2006. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Unipersitas Sumatra Utara
Umar. Sudirman. 2013. Pengelolaan Dan Pengembangan Alsintan Untuk Mendukung Usaha Tani Padi Di Lahan Pasang Surut. Jurnal Teknologi Pertanian Universita Mulawarman Samarinda Vol 8 No 2 (37-48)
 

Lampiran
Gambar Alat Kerja

Gambar 1. Yanmar YM 240 T

Gambar 2. Traktor Tangan Quick G  1000 


Gambar 3. YANMAR/YZC (ROTARI)


Gambar 4. Bajak Singkal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar